A. CIRI-CIRI SEORANG REVOLUSIONER
Mengapa kita perlu merubah diri kita menjadi seorang revolusioner ?
Sebagai seorang revolusioner, kita perlu mengabdikan pikiran-pikiran, emosi dan perbuatan-perbuatan kita kepada kepentingan perjuangan demokrasi sejati di Indonesia. Tapi masing-masing kita dan setiap orang diantara kita masih membawa pikiran-pikiran, sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan lama dari masyarakat bobrok yang ada sekarang ini. Kita tumbuh dalam masyarakat yang tindas dan dihisap oleh kapitalisme. Sampai hari ini, kita masih dipengaruhi oleh gagasan-gagasan bobrok atau parsangka-parangka borjuasi dari masyarakat kini. Karena itulah, mengapa perlu bagi setiap mereka yang revolusioner merubah dirinya sendiri.
Kita harus mengubah diri kita sendiri melalui perjuangan revoluioner secara aktif, dan dengan kesadaran didalam perjuangan, kita melawan ide-ide, sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan keliru. Apabila kita terus melaksanakan tugas-tugas kita, maka sesungguhnya kita sedang membentuk watak kita sendiri di tengah-tengah badai perjuang kita melawan musuh-musuh rakyat. Semakin dalam dan jauh, maka kita akan menjadi teguh dan cakap dalam perjuangan. Mengubah diri sendiri tidaklah hanya berhenti hanya dalam beberapa jam atau hari saja. Ia adalah perjuangan yang lama dan sulit. Karena itulah mengapa kita perlu terus-menerus berusaha keras menghilangkan pengaruh masyarakat bobrok yang masih melekat. Hanya dengan cara demikianlah kita dapat melaksanakan tugas-tugas revolusioner kita lebih baik, dan ketetapan hati kita makin teguh dalam menggelorakan perjuangan demokrasi sejati sampai kemenangan sosialisme. Kita mengubah diri kita untuk memperkuat watak-watak dasar seorang revolusioner, yakni:
a. Bersungguh-sungguh, hati-hati dan bergairah dalam perjuangan.
b. Siap dan tanpa rasa takut menghadapi pengorbanan dan kematian
c. Bersatu dan sangat bersahabat dengan kawan-kawan revolusioner lain.
d. Berani menerima kritik dan bersedia memperbaiki kesalahan dan kelemahan.
Bagaimana seorang revolusioner memandang tugas dan tanggung-jawabnya dalam revolusi?

Seorang revolusioner memandang dan menghargai tugas-tugas dan tanggung jawabnya secara penuh dalam perjuangan. Ia tahu bahwa tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab revolusionernya merupakan bagian dari tugas besar membebaskan rakyat dari belenggu pengisapan dan penindasan. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dan tanggung jawab-tanggung jawab dengan penuh menyadari betapa pentingnya, berarti menjunjung kepentingan rakyat Indonesia
Apa tanda-tanda bahwa seorang revolusioner melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh tahu arti pentingnya? Ia bersungguh-sungguh dan bersemangat ketika sedang melaksanakan tugasnya. Ia merasa gembira, antusias dan bergairah dalam perjuangan. Ia selalu siap dan bersedia menjalankan tugas yang perlu untuk memajukan perjuangan revolusi demokratik.

Seorang revolusioner selalu bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Baginya, prioritas pertama adalah menuntaskan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Ia menawarkan cara kerja yang bergairah dan teratur, tidak ceroboh, dan tergesa-gesa, asal-asalan dalam berjuang. Ia selalu belajar, menemukan cara mengatasi masalah, dan mengerjakan tugas-tugasnya sebaik yang bisa dilakukan.
Seorang revolusioner adalah pelopor yang dalam semangatnya dan hasrat yang meluap dalam perjuangan. Pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan seorang revolusioner maju kedepan, karena setiap tindakan dan langkah merupakan sumbangan bagi masa depan yang lebih cerah. Ia tidak merasa lemah dan gampang meyerah pada saat menghadapi masalah dan penderitaan dalam perjuangan. Semangat militannya selalu tinggi dan ia selalu siap untuk melawan. Ia selalu merebut dan menguasai kondisi-kondisi dan kesempatan-kesempatan dalam perjuangan revolusioner. Itulah sebabnya, mempunyai inisiatif merupakan tanda seorang yang revolusioner. Ia memiliki insiatif tidak saja dalam menuntaskan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, tetapi bahkan di dalam tugas-tugas yang lain ia berpikir perlunya perhatian segera.
Seorang revolusioner senantiasa siap memenuhi tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab. Ia menerima setiap tugas yang diberikan padanya, dan tidak menghitung ongkos dan beban, atau kesulitan-kesulitan dan pengorbanan-pengorbanan yang harus dia lalui dalam mengerjakan tugas. Ia tidak memilih pekerjaanya karena pamrih kesenangan dan pujian bagi dirinya
Apakah sikap yang tepat terhadap penderitaan, pengorbanan dan kematian?
Seorang revolusioner mengakui fakta bahwa penderitaan, pengorbanan, dan kematian tidak dapat dicegah dalam membebaskan rakyat. Hal ini adalah alamiah dalam pertarungan keras antara rakyat dan kelas penguasa. Hal ini adalah alamiah dalam suatu revolusi menggulingkan imperialisme Amerika, sisa-sisa feodalisme dan kapitalis birokrat. Dan tidak saja alamiah, sebab hal-hal seperti ini diperlukan untuk merebut dan melindungi kepentingan rakyat dan revolusi. Ia adalah tabungan yang perlu untuk menghapuskan penindasan dan penghisapan, dan mendirikan sebuah masyarakat yang berlandaskan demokrasi yang sejati.
Seorang revolusioner siap menderita dan berkorban, dan bahkan mati demi perjuangan. Penderitaan seorang revolusioner adalah pantas karena ini demi kemenangan revolusi. Ia mengetahui bahwa segera kita menyaksikan fajar kemenangan yang telah lama kita tunggu. Ditengah-tengah bahaya dan penindasan, kesiapan untuk berkorban dan mati akan memberikan keteguhan dan keberanian kepada seorang revolusioner untuk memelihara dan berjuang untuk kepentingan rakyat dan revolusi.
Keberanian seorang revolusioner adalah sadar. Ia mencegah pengorbanan dan kematian yang tidak perlu. Ia tidak membahayakan dirinya sendiri hanya karena ia siap untuk mati. Ia melindungi hidupnya dan menjaga massa, kawan-kawan revolusionernya dan organisasi.
B. PENDIDIKAN REVOLUSIONER
Pendidikan adalah tugas penting bagi kaum revolusioner
Sangat penting karena apa yang diperlukan dalam revolusi adalah perjuangan yang massa yang sesadar-sesadarnya. Aksi-aksi yang didasarkan pada kesempatan dan katidakpastian adalah berbahaya bagi massa dan revolusi. Aksi yang revolusioner bukanlah perjuangan yang tergesa-gesa (impulsif) yang didasarkan pada emosi. Sebaliknya tiap langkah didasarkan pada studi ilmiah mengenai syarat-syarat dan kebutuhan-kebutuhan revolusi. Dari pendidikan yang memberi semangat kita dapat dapat menetapkan apa yang seharusnya dikerjakan, merumuskan rencana-rencana kita dan cara-cara mencapainya.
Pendidikan memberikan pandangan yang penting dalam perjuangan. Ia tidak saja memberi jalan perjuangan revolusioner yang benar, tetapi juga memberikan panduan awal dan khusus dalam perjuangan sehari-hari kita. Dengan pendidikan secara tajam kita mangamati ide-ide dusta yang disebar oleh kelas penguasa dan elemen-elemen yang hendak merongrong kepemimpinan dan menyasarkan gerakan dari jalan yang benar.
Pendidikan yang revolusioner bagi seorang revolusioner dapat diwujudkan melalui: turut serta dalam diskusi-diskusi kolektif membaca buku-buku dan publikasi lain dan melalui penelitian dan analisa.
Mengapa pendidikan Revoluioner dalam revolusi demokratik sangat penting?
Pendidikan Revolusioner mengenai revolusi sangat penting karena ia mengajarkan analisa yang benar mengenai kondisi masyarakat Indonesia akar-akar dari masalah rakyat dan jalan pemecahannya. Dengan jalan mempelejari Marxime kita menyalakan api emosi revolusioner melawan penindasan dan penghisapan; memperkuat kesatuan pikiran dan tindakan demi mereka yang ditindas dan diperas.
Kita memperoleh pengantar sistematis mengenani tahapan dalam revolusi dari kursus-kursus massa kita. Di dalam kursus massa khusus kita telah mempelajari kemajuan beberapa gerakan massa yang merupakan bagian dari revolusi demokratik. Kursus massa umum di pihak lain, memperjelas mengklarifikasi analisa masyarakat dan revolusi Indonesia.
Pandidikan yang terus manerus mangenai revolusi demokratik merupakan keharusan bagi seorang revolusioner. Perjuangan adalah panjang dan tingkat perjuangan makin-meningkat maka ini akan memperdalam, maliatkan dan meningkatkan pemahaman kita mengenai prinsip-prinsip revolusi damokratik. Kursus-kursus massa juga merupakan jendela bagi pendidikan yang kontiyu dengan buku-buku referensi koran-koran dan bahan-bahan bacaan lain.
Membaca “Problem-Problem Masyarakat Indonesia ” dan artikel-artikel tentang Perkembangan Perjuangan demokratik di Indonesia Pasca kejatuhan Soeharto. Didalam buku/Artikel ini, kita dapat menemukan penjelasan-penjelasan dasar mengenai soal-soal yang penting dalam masyarakat dan kelanjutan revolusi Indonesia. Memahami analisa dalam buku/arikel ini akan selalu menjadi prinsip-prinsip dalam pikiran kita. Hal ini akan membimbing kita dalam menganalisa dan memecahkan masalah-masalah yang bakal kita hadapi dalam gelombang perjuangan.

Selalu membaca dan mempelajari isu-isu dalam “Rakyat” dan publikasi revolusionar lain. Di dalamnya, kita bisa melihat analisa dan pandirian gerakan terhadap berbagai macam isu ekonomi dan politik masa kini, tanggungjawab-tanggungjawab penting, dan langsung dalam memajukan perjuangan ravolusioner di berbagai sektor, tempat, dan bidang-bidang kerja.
Mengapa analisa merupakan hal yang penting ?
Analisa adalah bagian penting dalam pendidikan kita. Melalui analisa kita menetapkan ciri-ciri sesuatu hal atau suatu peristiwa. Kita dapat menetapkan akar “penentu” sebab-sebab dan cara bagaimana suatu hal atau suatu peristiwa berkembang. dengan kata lain, kita menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: mangapa, bagaimana, dan apakah ciri-ciri dan hubungannya. Dengan mengetahui mengapa dan bagaimana suatu benda berada dan sebuah peristiwa terjadi, maka kita memiliki pemahaman yang lengkap dan mendalam tentang suatu benda atau peristiwa.
Analisa sungguh penting dalam perjuangan revolusioner kita. Sebab program dan rencana kita didasarkan pada analisa terhadap kondisi yang berubah-ubah dan perkembangan perjuangan. Analisa mengklarifikasi, menjernihkan cara yang tepat dan efektif dalam manghadapi dan mengatasi tiap permasalahan. Dengan analisa kita mengklarifikasi, mengurai satu persatu dan rinci bagaimana melaksanakan tugas dengan baik, dan menuntaskan pekerjaan dengan bagus.
Jadilah –analistis! Janganlah kita hanya tertarik menjawab pertanyaan apa? Tetapi, lebih dari itu, mengapa, dan bagaimana. Untuk mengetahui esensi atau inti sari dari hal atau peristiwa kita harus menghindari pandangan yang subyektif, kabur dan sepihak.
Dalam menganalisa kita tidak boleh diperdayakan atau ditipu oleh penampilan luar. Jika kita bisa menganalisa secara tepat dan benar, maka kita akan selalu dalam posisi aktif dalam berjuang dan memajukan tugas-tugas kita. Apakah Assessment itu ?
Assesment atau penilaian merupakan bentuk analisa. Ini adalah bagian dari pendidikan revolusioner. Ada dua jenis assessment yang biasa dilakukan, yakni assessment kerja dan assessment situasi. Assessment kerja merupakan analisa yang mengukur kondisi-kondisi, syarat-syarat, atau perkembangan implementasi program dan rencana. Assessment situasi di pihak lain merupakan analisa ciri-ciri situasi dan tingkat kontradiksi di antara kelas-kelas di dalam masyarakat.
Contoh assessment kerja adalah assessment bulanan yang biasanya kita adakan dengan presentasi laporan-laporan yang sudah diparsiapkan. Kita juga menilai tiap aksi massa yang telah di lakukan. Assessment akan menunjukkan apa yang kurang sehingga dapat kita tambahkan kelemahan-kelemahan yang harus kita atasi, kesalahan-kesalahan yang harus kita perbaiki dan tugas-tugas harus kita lakukan di hari besok.
Contoh assessment situasi adalah assessment yang menganalisa perimbangan kekuatan-kekuatan, sejauh mana kekuatan revolusioner, disatu pihak, dan kemampuan kekuatan reasioner di pihak lain. Assessment situasi mengklasifikasi kapasitas kita dalam meningkatkan perjuangan dan kapasitas musuh untuk menggulung kita. Dengan assessment, kita memperjelas kebutuhan kebutuhan dan tanggung jawab-tanggung jawab yang perlu untuk meningkatkan dan melipatgandakan kekuatan dan kesanggupan revolusiner untuk bertarung dalam satu hari.
Adalah perlu untuk membuat assessment yang tetap. Hal ini akan menunjukkan bahwa kita awas dengan situasi dan paristiwa-peristiwa dalam perjuangan; dan memungkinkan kita tepat waktu dalam merancang tugas-tugas. Asessment memberi kita petunjuk yang tepat, segera dan rinci dalam pembuatan planning pelaksanaan tugas kita secara benar dan tepat. Apakah Summing-up itu ?
Summing-up adalah analisa terhadap pengalaman-pengalaman negatif dan positif, baik dan buruk untuk menarik pelajaran dan pedoman dalam perjuangan. Kesimpulan-kesimpulan yang kita hasilkan dari assessment kita adalah pelajaran umum yang membimbing perjuangan yang sudah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Ada bermacam-macam summing-up, tergantung atas kebutuhan, scope dan karakter pengalaman yang kita summing-up. Biasanya kita meringkas pengalaman-pengalaman dalam memobilisir massa, memimpin massa dan menggerakkan organisasi.
Di sini kita menarik pelajaran tentang cara yang benar dan terlatih dalam menggerakan aksi massa, misalnya. Ada juga summing-up pengalaman tentang mass work (kerja solid organizing di tengah-tengah massa) di suatu desa atau kampus, dan kita mengambil pelajaran mengenai cara-cara yang tepat dan cepat dalam melaksanakan mass work.
Setelah mengklarifikasi manjernihkan data dan hasil-hasil perjuangan dan didasarkan pada jangka waktu dan pengalaman-pengalaman, maka kita meringkas dan menyimpulkan sebagai berikut:
  1. Bahwa kamajuan perjuangan, sebab-sebab dan syarat-syaratnya adalah ini. Dan pelajaran kita tarik dari ini.
  2. Bahwa kekatan Pokok, skill, kelemahan dan kesalahan pokok dalam perjuangan, diakibathan oleh syarat-syarat dan ide-ide ini, dan kita manarik pelajaran ini.
  3. Bahwa ternyata diprasyaratkan menggunakan metode yang mahir untuk melaksanakan tugas-tugas atau tindakan-tindakan yang berhasil.
Summing-up merupakan bagian yang penting dari pendidikan kita. Melalui ini kita belajar menjadi terampil dan cakap dari pengalaman kita sendiri. Secara aktif kita manggunakan pengalaman baik atau buruk, positif atau negatif ,untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman kita akan tugas dan tanggung jawab kita. Dengan summing-up kita bisa menguatkan pemahaman kita atas prinsip-prinsip revolusi yang berasal dari pengalaman nyata.
C. CARA YANG BENAR DALAM MENGANALISA
Apakah segala sesuatu mengalami perubahan ?
Tanpa ada perkecualian segala sesuatu berubah dan akan terus berubah. Kita tidak dapat berpikir tentang sesuatu yang telah mutlak selesai dan lengkap dan tidak akan barubah lagi. Apabila memperhatikan sekeliling kita, alam dan masyarakat manusia, kita dapat menyaksikan segala sesuatu ­bahkan manusia- terus berubah. Kita bisa melihat berbagai macam hal tumbuh berkembang dan berubah. Perubahan dapat tarjadi secara perlahan-lahan atau tiba-tiba dan mendadak. Segala sesuatu mempunyai permulaan dan akhir.
Bila segala sesuatu berubah, maka pemahaman manusia mengenai sesuatu hal dan pengetahuannya berubah dan berkembang pula. Analisa yang akurat terhadap sebab-sebab dan cara-cara bagaimana sesuatu benda dan peristiwa berubah merupakam lompatan jauh ke depan dan dapat memicu kemajuan pengetahuan manusia. Dan melalui kemajuan pengetahuan manusia sanggup secara aktif dan efektif mangubah sesuatu untuk keuntungannya sendiri. Oleh karena kita mengetahui dan menyadari segala sesuatu terus berubah, maka kita tidak akan mundur atau menyerah pada saat menghadapi setiap masalah dan situasi sulit. Akan tetapi sabaliknya kita akan secara aktif mencoba mengatasi masalah untuk memajukan kepentingan demokrasi nasional rakyat. Apakah sebab-sebab segala sesuatu barubah ?
Sebab-sebab terjadinya perubahan: sabab internal, sebab dari dalam. Faktor utama yang menentukan tarjadinya perubahan sesuatu hal (benda atau paristiwa) dan gerakannya, adalah kontradiksi di dalamnya, kontradiksi adalah kasatuan dan perjuangan dari sisi-sisi atau aspek-aspek yang bertentangan didalam satu hal.
Contoh mengapa masyarakat Indonesia berubah dan berkembang? Apakah disebabkan oleh nasib atau kah oleh bantuan negara lain? Apa yang menyebabkan masyarakat bergerak adalah kontradiksi di dalamnya. Kontradiksi di antara kelas-kelas yang ada. Perjuangan dan pertentangan di antara kelas-kelas masyarakat. Di satu pihak ada kelas penguasa yang menindas dan menekan perkembangan tanah air negeri Indonesia. Di fihak lain, ada kelas pekerja yang diperas yang bekerja untuk pembangunan kebebasan dan demokrasi.
Kondisi eksternal, kondisi diluar dipihak lain mempengaruhi terjadinya perubahan. Tiada sesuatu yang terpisah dari lingkungannya. Dalam perkembangan dan pergerakannya, sesuatu hal beraksi bergerak dan menerima reaksi dari segala sesuatu di sekelilingnya. Ini adalah kondisi eksternal yang memparcepat atau memperlambat sebagai faktor cocok atau tidak cocok terjadinya perubahan suatu obyek.
Contoh, bahwa faktor yang menentukan perkembangan yang kontinyu dari kawan-kawan dalam perjuangan adalah gagasan-gagasan yang benar dan salah dalam pikirannya, sokongannya terhadap kepentingan demokrasi-nasional-rakyat melawan siapa saja dan apa saja yang bertentangan dengan ini. Sekarang, semuanya tergantung pada kawan tersebut untuk memutuskan apakah ia akan terus berjuang untuk revolusi atau mundur dan menyerah. Tetapi kemudian faktor-faktor eksternal di sekeliling dia juga memiliki pengaruh penting dalam keputusannya. Misalnya, kolektifnya, kawan-kawan yang menjadi “political officer” di unitnya, keluarganya, kekasihnya, massa dan orang-orang terdekat lain. Apakah artinya membagi satu menjadi dua ?
Membagi satu menjadi dua tidak berbeda dari studi kontradiksi. Hal ini akan menjadi inti pembahasan dari usaha mempelajari ciri-ciri dan perjuangan dari hal-hal yang saling bertentangan.
Analisa membagi satu menjadi dua adalah cara yang benar dalam menganalisa. Melalui cara ini, kita mengetahui mengapa dan bagaimana perubahan suatu obyek atau peristiwa terjadi. Kita menangkap esensi suatu obyek dan kita membenturkan pergetahuan kita dengan kondisi obyektif yang melekat pada suatu obyek.
Ketika kita mengnalisa sesuatu, kita harus selalu memusatkan diri pada mempelajari esensi, mempelajari aspek-aspek, sisi-sisi, ciri-ciri, dan kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan yang menggerakkan obyek tersebut. Di dalam diri seorang kawan atau di dalam suatu unit kerja misalnya, kita menganalisa pertentangan gagagasan-gagasan, ciri-ciri negatif dan positif, benar atau salah, revolusioner atau tidak. Di dalam desa-desa kita, kita menganalisa kontradiksi antara pihak revolusioner dan kontra-revolusioner antara kelas penguasa yang pemeras dan penindas di satu pihak, dengan massa yang diperintah ditindas dan diparas dipihak lain. Bagaimana kita menggunakan perbandingan dan perbedaan dalam analisa kita ?
Perbandingan dan perbedaan atau kontras adalah dua metode yang kita gunakan dalam menganalisa. Bila kita menganalisa kontradiksi yang membuat suatu obyek bergerak, maka kita akan dapat mengetahuinya dengan lebih baik dengan cara membandingkan dan memperbedakan, membuat kontras dengan kontradisi yang lain. Misalnya, kontradiksi di satu desa kita bandingkan dan kontraska dengan desa yang lain.
Dengan perbandingan, kita menganalisa ciri-ciri umum yang malekat di dalam kontradiksi yang dipelajari dan kita menemukan ciri-ciri tersebut pada kontradiksi yang lain. Perbandingan membantu kita dalam mamusatkan analisa pada esensi obyek dan mambimbing kita dalam mempelajari kontradiksi.
Contoh, bila kita menganalisa masalah seorang kawan, kita mengetahui segera bahwa sebagai seorang kawan, ia mengangkat kepentingan demokrasi nasional rakyat -suatu ciri umum semua kawan-kawan. Ini membimbing kita manganalisa dan mangatasi masalahnya. Contoh lain adalah kita mengetahui bahwa kontradiksi di desa kita adalah sama dengan kontradiksi yang ada di semua desa-desa di Indonesia. Itulah sebabnya mengapa revolusi agraria bisa diterapkan dan harus dilaksanakan di desa kita. Bahkan summing-up terhadap pengalaman-pengalaman protes dan pemberontakan petani baik yang telah terjadi dalam sejarah maupun selama tiga puluh tahun terakhir di bawah rejim boneka fasis Soeharto, memberikan ide pada kita mengenai bagaimana perlunya dan cara melaksanakan revolusi agraria di desa yang kita gerakkan.
Akan tetapi, pasti tidak mungkin satu kontradiksi sama secara komplit dengan kontradiksi lain. Setiap kontradiksi memiliki ciri-ciri tertentu yang secara khusus melekat pada tiap kontradiksi, suatu ciri inheren dari suatu kontradiksi. Itulah sebabnya, tidak pada tempatnya membandingkan bulat-bulat sama satu masalah dengan masalah yang lain, dan menjiplak jalan keluarnya.
Bersamaan dengan perbandingan, perlu juga dilakukan pembedaan atau kontras, agar mengetahui ciri-ciri khusus, partikular, dari kontradiksi yang dipelejari. Dengan membuat kontras, kita merumuskan pemahaman kita terhadap suatu obyek. Pambedaan perlu untuk merumuskan solusi atau metode perjuangan yang tepat dan cocok.
Contoh, adalah tidak mungkin menjiplak tiap tahap yang dijalankan oleh satu desa dalam pengurangan sewa tanah. Sebab, mungkin sekali bentuk korupsi tuan tanah berbeda-beda. Mungkin juga watak dan kekuasaan tuan tanah, mandornya, tukang pukulnya, BABINSA dan HANSIP di desa tersebut sedikit barbeda. Dan mungkin juga kekuatan dan kesiapan massa, organisasi massa patani di desa dan kepemimpinannya, dan seterusnya, juga berbeda. Jadi, dalam merumuskan sebuah rencana aksi pengurangan sewa tanah, perlu dipelajari situasi-situasi dan kebutuhan-kabutuhan, khusus dan istimewa yang khas desa tersebut.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati